Penanggulangan Sampah

Diposting pada: 2016-05-31, oleh : SMK NEGERI 7 BANDUNG, Kategori: Artikel Karya Guru dan Siswa

Oleh : Rani Purnama S.Pd (Guru Biologi/PLH SMKN 7 Bandung)

 

Penanggulangan sampah:

  1. Reuse : menggunakan kembali sampah yang masih bisa dipakai.

co. melipat dan menyimpan dengan rapi kantong kresek bekas belanja, menggunakan botol sabun bekas untuk diisi ulang.

  1. Reduce : mengurangi pemakaian/konsumsi barang-barang yang cepat menjadi sampah.

co. less paper, less plastic, don’t use stearoform dengan cara membawa tempat makan & minum bukan sekali pakai dari rumah.

  1. Recycle : mendaur ulang sampah menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat.

co. komposting, membuat tas/tikar dari kemasan plastik.

 

Komposting

Komposting adalah proses pengolahan sampah/bahan organik dengan bantuan mikroorganisme untuk dijadikan pupuk.

Komposter adalah tempat/alat untuk pembuatan kompos

MOL (mikroorganisme lokal) adalah biakan mikroorganisme yang digunakan sebagai starter dalam pembuatan kompos agar proses penguraian sampah/bahan organik lebih cepat.

Berdasarkan fasanya       1.  kompos cair

                                         2. Kompos padat

Salah satu cara pembuatan kompos cair :

  1. Siapkan botol bekas air mineral ukuran 1,5 liter tertutup dan beri lubang pada tutupnya untuk memudahkan proses pengambilan kompos cair yang sudah jadi.
  2. Siapkan sisa makanan/sayuran yang sudah basi, kemudian cacah
  3. Masukkan ke dalam wadah hingga 1/3 bagian
  4. Tambahkan air cucian beras (cucian pertama lebih baik) hingga memenuhi 2/3 bagian
  5. Biarkan 1/3 bagian dikosongkan untuk menampung gas sisa fermentasi
  6. Tutup wadah dengan rapat, dan tutup lubang dengan kapas agar gas sisa fermentasi dapat keluar.
  7. Diamkan selama 7-10 hari.
  8. Kompos cair yang sudah jadi dapat digunakan setelah diencerkan dengan air dengan perbandingan 1:5.

Salah satu cara pembuatan kompos padat :

  1. Siapkan sampah dedaunan, potong-potong kecil agar memudahkan proses penguraian
  2. Masukkan sampah dedaunan ke dalam komposter
  3. Beri pupuk kompos yang sudah jadi sebagai starter untuk mempercepat proses pembuatan kompos
  4. Atur kelembaban dengan memberi air sedikit agar kompos tidak kering tetapi jangan sampai menggenang
  5. Aduk rata, tutup komposter
  6. Diaduk/dibalik setiap minggu
  7. Setelah 4 minggu, kompos sudah dapat digunakan. Kompos yang sudah jadi berwarna hitam dan tidak berbau sampah.

 

BIOPORI

Biopori adalah pori-pori berbentuk lubang kecil (terowongan kecil) di dalam tanah yang dibuat oleh aktivitas hewan tanah atau akar secara alamiah untuk memudahkan meresapnya air hujan ke dalam tanah sebagai cadangan air tanah.

Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman 50-100 cm. Ke dalam lubang resapan biopori dapat dimasukkan sampah dedaunan untuk pembuatan kompos.

Manfaat lubang resapan biopori:

-          Meningkatkan daya resapan air sehingga dapat mencegah banjir atau genangan air dan dapat meningkatkan cadangan air bersih bawah tanah

-          Menyuburkan tanaman dengan menambahkan sampah dedaunan ke dalam lubang resapan biopori

-          Dengan memasukkan sampah dedaunan ke dalam lubang resapan biopori juga dapat meningkatkan aktivitas fauna tanah untuk membuat biopori di sekitar lubang resapan biopori.

 

Pemanasan Global

Efek rumah kaca dapat menyebabkan pemanasan global, tetapi pemanasan global tidak diakibatkan oleh gedung-gedung tinggi atau rumah dengan jumlah kaca yang banyak.

Efek rumah kaca disebabkan oleh banyaknya emisi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lain yang dapat menyerap panas, sehingga panas yang seharusnya dipantulkan kembali oleh bumi ke luar bumi terperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan suhu bumi meningkat.

Pemanasan global dapat menyebabkan es kutub mencair yang akan meningkatkan ketinggian permukaan air laut juga dapat mengganggu kestabilan ekosistem.

Upaya pencegahan dan penanggulangan:

-          Stop membakar sampah

-          Gunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi

-          Menanam dan merawat pohon/tanaman, karena dapat menyerap CO2

-          Gunakan bahan bakar ramah lingkungan

-          Lakukan uji emisi secara berkala


Berita Lainnya